PEDOMAN PENYUSUNAN KISI-KISI SOAL
Hal yang perlu dilakukan oleh pembuat soal sebelum melangkah lebih jauh dalam pembuatan butir soal adalah menyusun kisi-kisi. Di lingkungan madrasah/sekolah menyusun kisi-kisi sudah menjadi rutinitas bagi para guru sebelum membuat soal untuk digunakan pada Penilaian Akhir Semester (PAS), Penilaian Tengah Semester (PTS), atau bahkan pada lingkup materi yang lebih kecil Penilaian Harian (PH).
Hal ini sering diinstruksikan oleh pimpinan/kepala madrasah/sekolah kepada bapak dan Ibu guru agar terlebih dahulu menyusun kisi-kisi sebelum membuat butir soal. Mengapa demikian? Karena kisi-kisi itu memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas soal yang dihasilkan.
Oleh karena itu, berikut ini kami paparkan secara detail pembahasan tentang pedoman penyusunan kisi-kisi soal. Di dalam pembahasan ini, anda bisa menemukan pengertian, fungsi, Syarat, komponen, kisi-kisi. Selain itu, pada postingan ini, kami juga menyajikan contoh tabel kisi-kisi lengkap dengan isinya. Silahkan baca sampai habis agar mendapatkan pemahaman yang menyeluruh tentang kisi-kisi soal.
Apa itu kisi-kisi?
Kisi - kisi merupakan sebuah pedoman yang (umumnya) ditulis dalam bentuk tabel yang menjadi acuan bagi pembuat soal di dalam menyusun butir-butir soal. Kisi-Kisi harus disusun terlebih dahulu sebagai pijakan untuk kemudian dijabarkan dalam bentuk soal. Dengan membaca kisi-kisi, tercerminlah gambaran soal yang akan dihasilkan, bentuk dan level soal dan juga kedalaman materi yang diujikan.
Fungsi Kisi-Kisi
Kisi-kisi memiliki fungsi yang sangat dahsyat di dalam penyusunan soal. Serangkaian kisi-kisi akan menciptakan satu paket soal yang memiliki mutu yang tinggi. Soal yang dihasilkan pun benar-benar mampu mengukur kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik. Di antara fungsi kisi-kisi adalah sebagai berikut:
- Sebagai pedoman di dalam proses pembuatan soal supaya butir soal yang dihasilkan betul-betul sesuai dengan materi yang diujikan,
- Sebagai panduan bagi pembuat soal agar soal yang dihasilkan sejalan dengan tujuan penggunaan tes, entah itu tes yang bersifat prediktif, atau pun tes yang bertujuan mengukur ketuntasan proses pembelajaran.
- Memberikan rambu-rambu bagi pembuat soal tentang jumlah butir soal yang akan dibuat, tingkat kesulitan (level ) soal, dan juga bobot penilaian.
Anda mungkin juga tertarik membaca Lima Jenis Teks Bahasa Inggris untuk tingkat MTs/SMP
Syarat Kisi-Kisi yang baik
Sebelum menulis kisi-kisi soal, ada baiknya kita memperhatikan beberapa syarat berikut ini yang menjadi unsur penting sehingga kisi-kisi yang kita tulis telah memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai kisi-kisi yang baik:
1. Mewakili isi kurikulum yang akan diujikan
Kisi-kisi haruslah mencerminkan isi dari kurikulum yang akan diujikan. Hindari menulis kisi-kisi yang materinya tidak terdapat di dalam kurikulum. Selain itu, hal yang tidak kalah pentingnya adalah apabila tujuan penggunaan tes adalah untuk mengukur ketuntasan belajar, tidak perlu membuat kisi-kisi dari materi yang belum pernah dipelajari oleh siswa.
2. Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami
Di dalam sebuah kisi-kisi, terdapat beberapa komponen, diantaranya Kompetensi Dasar (KD), Materi, Kelas, bentuk soal, dan lain-lain. Komponen-komponen tersebut hendaklah ditulis secara detail sehingga memberikan pemahaman yang jelas bagi pembca (penyusun soal).
3. Soal-soalnya dapat dibuatkan sesuai dengan Indikator dan bentuk soal yang ditetapkan
Unsur yang ketiga yang perlu digarisbawahi di dalam membuat kisi-kisi adalah bahasa yang digunakan pada bagian indikator. Indikator inilah yang menjadi ujung tombak sebuah kisi-kisi. Di dalam indikator inilah, dicantumkan level kemampuan berfikir yang kita inginkan dari siswa di dalam menyelesaikan butir soal terkait.
Langkah-langkah menyusun kisi-kisi:
1. Menentukan KD yang akan diukur
Sebelum menulis kisi-kisi, langkah pertama yang harus dijalankan adalah menentukan Kompetensi Dasar (KD) yang akan diukur. Dari sejumlah KD yang ada di dalam satu mata pelajaran. Atas pertimbangan dan kondisi tertentu, boleh jadi tidak semua KD diujikan, Misalnya terdapat satu KD yang belum tersentuh sama sekali karena faktor terbatasnya waktu dan lain sebagainya.
2. Memilih materi yang esensial
Kriteria pemilihan materi yang esensial:
- Lanjutan / pendalaman dari satu materi yang sudah dipelajari sebelumnya
- Penting harus dikuasai peserta didik
- Sering diperlukan untuk mempelajari mata pelajaran yang lain
- Berkesinambungan pada semua jenjang kelas
- Memiliki nilai terapan yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari
3. Merumuskan indikator yang mengacu pada KD dengan memperhatikan materi dan level kognitif.
Bagian terakhir dari Langkah penyusunan kisi-kisi adalah merumuskan indikator. Bahasa yang digunakan dalam sebuah indikator bisa bervariasi, namun secara umum dirumuskan menjadi ABCD (A = audience, B = Behavior, C = Condition, D = Degre).
Contoh rumusan Indikator:
Condition = Disajikan sebuah teks narasi
Audience = Siswa
Behavior = dapat menentukan ide pokok paragraf 1
Degree = dengan tepat.
Contoh format penulisan kisi-kisi
Catatan:
Nomor table pada sebelah kiri adalah nomor KD, sedangkan yang paling kanan adalah nomor soal. Satu KD bisa terdiri dari lebih dari satu materi. Demikian juga, satu materi bisa terdiri dari beberapa butir soal.
Demikianlah pembahasan singkat tentang pedoman penyusunan kisi –kisi soal. Mudah-mudahan postingan ini bermanfaat bagi para pembaca. Silahkan share ke yang lain yang mungkin memerlukan informasi ini.
Baca juga
Posting Komentar untuk "PEDOMAN PENYUSUNAN KISI-KISI SOAL"
Silahkan memberi komentar dengan bahasa yang sopan